Jumat, 13 April 2012

Buka Restoran-4


Buat Rencana Bisnis yang Matang

Bisnis plan ini sama dengan konsep usaha. Sebelum memulai bisnis, tentu saja Anda haus memiliki konsep. Jika konsepnya masih berada di alam bawah sadar, atau hanya di dalam pikiran Anda, maka konsep baru sebatas konsep belum menjadi sebuah bisnis plan. Ketika sudah dituangkan secara tertulis dan disusun dengan rapi serta teratur, maka konsep itu bolehlah disebut sebagai bisnis plan.

Banyak calon pengusaha yang kesulitan membuat bisnis plan. Padahal konsep semacam itu sangat penting dalam semua bidang usaha, termasuk bisnis restoran. Tanpa konsep yang jelas, jangan berharap bisnis Anda akan berhasil. Namun meski sudah membuat bisnis plan yang hebat, belum tentu usaha Anda akan sukses. Artinya, bisnis plan akan memberikan panduan buat Anda agar kemungkinan mencapai suksesnya lebih besar.

Namun banyak juga pengusaha yang sukses tanpa membuat bisnis plan. Mereka hanya punya konsep tidak tertulis. Tapi biasanya, pengusaha semacam itu bersifat tradisional dan ukurannya pun tidak besar. Mereka akan kesulitan memperbesar usaha, selama bisnis plannya belum jelas. Dan kebanyak perusahaan yang tidak mempunyai bisnis plan, tidak bisa membesar dengan hebat.

Biasanya bisnis plan memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Tujuan usaha atau visi dan misi.
2.      Nama perusahaan dan alamat lengkap
3.      Jenis usaha
4.      Gambaran lokasi usaha
5.      Siapa calon konsumen Anda
6.      Bagaimana dengan kompetisi di sektor usaha tersebut.
7.      Strategi marketing yang akan dijalankan
8.      Perkembangan / sejarah bisnis tersebut
9.      Tim manajemen yang disiapkan
10.  Struktur usaha
11.  Struktur keuangan dan proyeksi pendapatan/profit

Buatlah konsep tertulis ini dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Bisnis plan yang sempurna akan membuat perusahaan Anda tampil meyakinkan dan profesional. Pihak lain pun akan menaruh perhatian besar terhadap konsep Anda. Sudah banyak contoh pengusaha yang sukses berkat bisnis plan yang sempurna. Salah satunya adalah Ciputra, pebisnis properti yang awalnya hanya mengandalkan konsep, menawarkannya kepada pihak lain dan sukses.

Dalam rencana bisnis ini termasuk juga beberapa langkah berikut ini:

A. Feasibility Study

Dalam feasibility study ini, kita harus mencermati semua bidang yang berkaitan dengan usaha yang akan dijalankan. Mulai dari meneliti target area, mengetahui secara pasti profil penduduk di sekitar lokasi, tingkat sosial ekonominya dan kebiasaan budaya serta gaya hidup mereka. Selain itu, juga harus mempelajari karakteristik persaingan dan profil para konpetitor, keberadaan industri dan pariwisata di sekitar lokasi.
Feasibility study mencakup beberapa faktor yang harus diperhatikan
- Analasis lokasi
     - Ketahui sejarah lokasi tersebut.
Sebuah lokasi memiliki sejarahnya sendiri-sendiri. Bila Anda hendak memasuki sebuah lokasi, maka mempelajari sejarahnya akan membantu Anda mengetahui lebih banyak tentang gambaran wilayah itu. Dengan demikian, Anda akan lebih banyak mendapatkan informasi sebagai bahan tindakan Anda selanjutnya.

-  Pelajari kemungkinan perkembangan wilayah itu.
Selain sejarahnya, Anda pun harus mempelajari kemungkinan masa depan wilayah itu. Ini seringkali dilupakan orang karena hanya melihat sebuah lokasi pada saat ini saja, tanpa perduli kemungkinannya ke depan. Padahal, sudah banyak contoh bagaimana hebatnya penciuman bisnis seseorang, menghasilkan kesuksesan. Mereka melihat prospek sebuah lokasi, sebagai calon pilihan utama di masa mendatang. Anda jangan sampai ketinggalan langkah.

- Amati akses transportasinya.
Ini sangat standar buat calon pengusaha restoran, amati akses transportasi. Siapapun target pasar Anda, transportasi memenang peranan sentral. Sehingga mau tidak mau, Anda harus tahu persis bagaimana sistem transportasi di lokasi dan kemungkinan pengembangannya ke depan. Sejumlah pengusaha restoran besar, bahkan rela merogoh kocek lebih dalam untuk memperlancar akses transportasi, dengan membangun jalan khusus, yang sebelumnya tidak ada.

-  Ketahui penghuni mayoritas lokasi tersebut.
Penduduk mayoritas memegang peranan penting di sebuah wilayah. Ini menjadi salah satu pertimbangan Anda, ketika memilih sebuah lokasi.

- Kunjungi setiap sudut wilayah pada beberapa waktu yang berbeda. Mulai pagi, siang sampai malam.

·  Profil populasi
Selain mengetahui penduduk mayoritas sebuah wilayah, Anda juga harus mengetahui profil penduduk secara umum. Mereka adalah calon kosnumen Anda, mayoritas atau minoritas. Untuk mengetahui gambaran umum profil populasi sebuah wilayah, Anda tidak perlu repot menanyai setiap warga atau ketua RT setempat. Cukup Anda datangi biro pusat statistik, atau ke kantor kecamatan dan kelurahan setempat. Mereka memiliki data profil populasi setiap wilayah. Memang mungkin tidak seratus persen akurat, tapi jelas lebih baik dibanding data kita sendiri. Dan pasti lebih baik dibanding kita tidak punya datanya.

Beberapa hal prinsip yang harus diketahui:
  1. Tingkat pendidikan
  2. Jumlah populasi by gender
  3. Jumlah populasi sesuai umur
  4. Jumlah keluarga
  5. Jumlah rumah
  6. Tingkat pendapatan
  7. Agama
  8. Jumlah pendatang dan penduduk asli
  9. dsb

· Profil ekonomi
Profil ekonomi harus dipelajari berkaitan dengan kemungkinan pertumbuhan di wilayah tertentu. Anda harus mengetahui, tingkat pendapatan dan pengeluaran penduduknya, tingkat pendapatan pemerintahan setempat, pertumbuhan industrinya, serta bagaimana perimbangan pertumbuhan sektor industri, komersial dan ritel.

· Analisis kompetisi
Banyak orang takut dengan kompetisi, walaupun pengusaha yang hebat justru menjadi kmpetitor sebagai vitamin. Ya kompetisi tidak harus ditakuti, sepanjang Anda memiliki kekuatan dan keunggulan Bagaimana Anda punya keunggulan dibanding komptitor? Analisislah mereka. Anda harus mengetahui secara pasti bagaimana gambaran bisnis restoran di wilayah yang Anda pilih. Pelajari dengan seksama, sektor restoran yang sama dengan Anda. Apakah sudah jenuh, penuh sesak, masih lowong atau masih ada potensi yang belum tergarap.

Dengan mempelajari peta persaingan di suatu wilayah, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan. Sejumlah pengusaha berhasil memasuki pasar yang sudah penuh sesak dengan restoran. Bagaimana caranya? Mereka bisa menemukan pasar niche (pasar khusus yang sangat sempit) yang belum digarap pengusaha lain. Akhirnya dia menjadi pilihan satu-satunya di wilayah tersebut.

Selain itu, dengan mengetahui peta persaingan, Anda bisa memodifikasi konsep, bila jenis restoran yang Anda pilih, ternyata sudah bertebaran. Anda bisa berhasil meski persaingan sangat ketat, karena Anda sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan kompetitor. Sehingga Anda menawarkan suatu hal baru kepada pelanggan. Akhirnya kompetisi memang bukan untuk ditakuti, tapi harus dijadikan cambuk untuk membuat restoran Anda menjadi pilihan konsumen.

Beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan:
  1. Kunjungi lokasi kompetitor, amati dan catat kegiatan mereka.
  2. Berikan perhatian lebih kepada kompetitor utama. Observasi harus dilakukan lebih intensif.
  3. Kunjungi beberapa instansi terkait dan cari tahu apakah kompetitor mengajukan beberapa langkah ke depan.

· Profil industri wisata
Industri pariwisata terkait sangat erat dengan bisnis restoran. Di mana industri wisatanya maju, di situ pula bisnis restoran berkibar. Di Bali misalnya, karena angka wisatawan sangat tinggi, maka bisnis restorannya pun selalu kebanjiran pengunjung. Itulah mengapa, asosiasi pengusaha hotel bergabung dengan restoran dan berhubungan erat dengan asosiasi pariwisata.

Nah, ketika memilih sebuah lokasi, Anda harus mempelajari profil industri wisata di daerah itu. Walaupun, untuk jenis restoran tertentu, industri wisata mungkin tidak terlalu banyak berpengaruh. Dengan mengetahui profil industri wisata dan prospeknya ke depan, Anda akan memiliki banyak alternatif rencana aksi. Apakah akan terus memilih lokasi itu, atau sebaliknya menunda. Atau mengganti jenis restoran Anda.

· Budaya setempat
Banyak pihak terlalu menyepelekan faktor budaya sebuah wilayah, sebelum menjalankan bisnisnya. Hasilnya, mereka menyesal seumur hidup. Budaya diakui atau tidak, sangat berpengaruh terhadap perjalanan bisnis seseorang. Anda harus mengetahui bagaimana kebiasaan masyarakat setempat. Misalnya kalau Anda mau membuka restoran di beberapa daerah Indonesia Timur. Anda harus tahu persis, pola hidup masyarakat setempat. Di sejumlah kota di sana, ada kebiasaan tidur siang yang cukup panjang dari jam 1 siang sampai jam 4 sore. Restoran Anda dijamin akan sepi pengunjung pada jam-jam itu.  Kalau sudah tahu, Anda bisa menentukan apakah tetap buka atau menutup sementara.

B.     Rencana keuangan

Setelah melakukan feasibility study, seorang calon pengusaha restoran juga harus membuat lebih detil rencana keungannya. Seluruh aspek terkait keuangan harus dikupas dengan teliti dan rinci. Misalnya rencana modal, dari mana mendapatkannya, berapa jumlahnya, untuk berapa lama modal terus dikucurkan dsb. Lalu, proyeksi keuntungan, laba rugi dan break event point serta return on investment. Tidak kalah pentingnya juga harus sudah direncanakan bagaimana menjaga agar arus kas tetap lancar. Arus kas menjadi sangat vital dalam sebuah usaha restoran.

Sejumlah hal yang harus dilakukan terkait rencana keuangan:
  1. Budget modal
Anda harus mempersiapkan modal awal yang cukup untuk memulai bisnis restoran. Mulai dari biaya bangunan, renovasi, perlengkapan, alat-alat, furniture, sampai biaya untuk pekerja, konsultan, izin, asuransi dll. Semua harus didaftar dengan seksama dan detil, agar jelas kebutuhan biayanya. Misalnya untuk perlengkapan, Anda harus mendaftar semua barang kebutuhan, mulai dari kursi, meja, linen, komputer dll. Persiapkan semuanya dengan matang.

  1. Rencana investasi
Selain butuh modal awal sehingga restoran bisa dimulai, Anda juga memerlukan investasi secara keseluruhan. Berapa uang yang Anda persiapkan untuk membuat restoran ini menguntungkan? Berapa lama Anda akan terus mengucurkan dana? Apakah perlu mengundang investor lain? Apakah perlu meminjam ke bank? Berapa lama butuh waktu untuk pengembaliannya? Semua hal itu kembali harus diperhitungkan agar investasi bisa balik dalam jangka waktu tertentu.

  1. Estimasi keuangan
Pada tahap ini, Anda sudah harus bisa memprediksi bagaimana jalannya keuangan perusahaan. Anda harus sudah membuat prediksi pendapatan dan pengeluaran perbulan. Anda harus bisa mengetahui secara pasti, berapa omzet minimal perbulan atau perhari yang ditargetkan agar bisa meraup profit. Dan berapa biaya pengeluaran maksimal perbulan atau perhari, agar restoran Anda tidak jebol di tengah jalan.


Namun buat sebagian besar pengusaha sukses, feasibility study dan rencana keuangan, hanya dilakukan sebagai syarat formal saja. Memenuhi syarat atau tidak, feasible atau tidak, usaha akan tetap mereka jalankan. Intinya cuma satu, mereka yakin dengan apa yang akan dijalankan. Sebagian pengusaha malah menyebut, semakin rinci menghitung semakin besar kemungkinan usaha tidak bakal jadi dijalankan.

Tetapi, menjalankan usaha tanpa perhitungan pun bukan perkara yang benar. Banyak orang hanya mengandalkan keyakinan, langsung saja membuka usaha. Hasilnya bisa ditebak, gagal sebelum mencium bau kesuksesan. Kalaupun sukses, dia harus melalui banyak kegagalan dan berkali-kali percobaan.  Tentu semua orang tidak menginginkan hal semacam ini terjadi.

Maka yang paling tepat adalah buatlah feasibility study, rencana keuangan dan rencana bisnis yang matang. Paling tidak dari berbagai perhitungan itu, Anda akan mengetahui banyak hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya. Jika Anda punya keyakinan akan bidang usaha yang akan dijalankan, go ahead, segeralah jalankan. Dan jangan sekali-sekali mendengarkan ocehan kanan kiri yang mencemooh atau menakut-nakuti. 

2 komentar:

  1. Terima kasih infonya pak.. sangat berguna... :)
    saya selalu senang menunggu postingan terbaru dari bapak

    BalasHapus
  2. terimakasih atas postingannya, saya menjadi lebih paham perbedaan di antara keduanya.^_^

    BalasHapus