Senin, 16 April 2012

buka restoran-7

Menentukan Lokasi

Dalam bisnis restoran, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar berhasil.
1.      Lokasi
2.      Lokasi
3.      Lokasi
Pernyataan di atas menggambarkan betapa pentingnya lokasi, dalam bisnis restoran. Sampai-sampai aspek-aspek lain hanya menjadi syarat nomor 4 dan nomor berikutnya. Kenapa demikian? Karena restoran menyangkut mengundang orang untuk datang. Mana mungkin bisa mengundang banyak orang datang, kalau lokasinya sulit dijangkau, terpencil atau tidak memadai. Semakin baik lokasinya, maka semakin besar kemungkinan sebuah restoran akan sukses.
Nah setelah lokasi, barulah aspek lain seperti rasa makanan yang lezat menjadi syarat berikutnya. Termasuk juga pelayanan yang memuaskan buat para konsumen. Aspek-aspek tersebut bukannya tidak penting sehingga nilainya berada di bawah lokasi, karena aspek rasa dan servis ternyata juga sangat vital untuk beberapa jenis restoran tertentu. Misalnya untuk jenis makanan unik atau khas, meski lokasinya sulit dijangkau, ternyata masih saja diburu konsumen.

Lokasi mana yang Anda pilih?

a.      Pusat kota
Kota besar merupakan kota industri, oleh karena itu di kota mudah terjadi gejala aglomerasi. Terkumpulnya berbagai jenis industri mengakibatkan timbulnya penghematan ekstrem yang dalam hal ini merupakan penghematan aglomerasi. Penghematan ini terjadi karena faktor-faktor luar dan dinikmati oleh semua industri yang ada di kota tersebut. Bisnis restoran pun terpengaruh oleh kondisi itu.
Pada dasarnya dapat dibedakan dua jenis penghematan aglomerasi, pertama adalah penghematan yang diperoleh industri sejenis atau industri yang mempunyai hubungan satu sama lain. Yang kedua penghematan yang diperoleh perusahaan individual yang berlokasi di daerah perkotaan.
Industri yang sama, seperti fast food yang berhubungan satu sama lain mempergunakan tenaga yang tidak jauh berbeda. Keadaan ini merangsang tumbuhnya lembaga yang melatih dan mempersiapkan tenaga bagi industri tersebut. Di samping itu juga dapat mengembangkan bagian penelitian dan pengembangan bersama. Bidang ini merupakan bidang yang mahal, yang tidak jarang biayanya terlampau berat dipikul oleh suatu perusahaan.
Penghematan aglomerasi yang kedua adalah yang diperoleh perusahaan yang berlokasi di daerah perkotaan. Penghematan ini didapat karena adanya infrastruktur mencangkup daerah perkotaan yang berkembang pesat. Infrastruktur seluas ini tidak akan terdapat di kota kecil. Infrastruktur yang maju berpengaruh terhadap harga barang yang relatif murah dan apabila barang ini merupakan bahan baku maka harga murah akan menjadikan perusahaan semakin kompetitif.
Kota besar tetap mempunyai daya tarik sebagai lokasi bisnis restoran, khususnya di tengah kota/ pusat kota. Pertumbuhan Jakarta dan Surabaya yang nampak berlangsung terus merupakan contoh nyata. Daerah di tengah kota adalah tempat  yang paling strategis dalam melakukan kegiatan pemasaran. Dengan lokasi strategis tersebut memungkinkan terjadinya sangat banyak transaksi jual beli yang lebih singkat.
Mungkin yang harus dipertimbangkan sebelum menetepkan lokasi di pusat kota adalah: harga sewa atau beli, luas lokasi, lahan parkir dan tingkat persaingan. Harga sewa atau beli pasti sangat mahal, dan biasanya menjadi pertimbangan utama sebuah restoran. Harga sewa atau beli yang terlalu tinggi akan berdampak langsung pada harga jual makanan atau minuman. Selain itu, lokasi di pusat kota biasanya tidak terlalu luas, karena mahalnya harga tadi. Untuk menghemat modal, pengusaha hanya mampu menyewa atau membeli lahan terbatas. Buat restoran, lahan terbatas adalah kendala. Lahan parkir menjadi terlalu sempit dan membuat pengunjung tidak nyaman. Sedangkan tingkat persaingan kian ketat dan jauh lebih sengit dibanding persaingan di wilayah suburban.

Keuntungan: sumber konsumen berlimpah dan transportasi mudah.
Kerugian: tempat sangat terbatas, parkir sempit, biaya jauh lebih mahal.

b.      Pinggiran

Daerah pinggiran kota besar atau kota-kota kecil yang berada dekat kota besar, seperti di sekitar jalan Jakarta-Bogor, Jakarta-Bekasi dan Jakarta–Tangerang, disebut dengan suburban area.
Daerah-daerah ini sekarang menjadi incaran banyak perusahaan di berbagai sektor dengan beberapa pertimbangan. Perumahan misalnya, lebih banyak di daerah suburban. Pabrik-pabrik yang memproduksi polusi juga biasanya mengunakan daerah suburban. Daerah Suburban menarik perusahaan, pabrik atau industri terutama setelah terdapatnya mesin-mesin material handling. Akibat adanya pengaruh dari suburban ini, maka terdapat gejala penyebaran pabrik-pabrik itu di daerah sehingga menimbulkan aspek desentralisasi perusahaan.
Dengan makin berkembangnya daerah suburban, maka peluang membuka restoran di wilayah itu semakin terbuka. Kian tinggi tingkat populasi akibat tumbuhnya industri, maka peluang bisnis rumah makan juga semakin besar. Daerah suburban juga menyediakan lahan yang sangat luas, sehingga keluhan areal parkir tidak akan ditemukan. Dan biasanya, biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun restoran di daerah ini jauh lebih murah dibanding lokasi lain.
Tapi biasanya, restoran yang membuka gerainya di wilayah suburban, terbatas pada jenis restoran tertentu. Bahkan untuk jenis restoran yang lain, suburban sangat tidak cocok. Misalnya restoran masakan asing seperti Restoran Jepang, Meksiko atau Italia, biasanya tidak cocok memilih lokasi suburban. Kenapa? Karena profil calon konsumennya tidak klop. Jarang-jarang masyarakat suburban, yang lebih tradisional ketimbang masyarakat urban, mau memilih makanan asing. Mereka lebih suka mengkonsumsi masakan yang sudah biasa mereka temui.

Keuntungan : Lahan luas, parkir luas, biaya jauh lebih rendah
Kerugian : Perlu lebih edukasi pasar, transportasi biasanya berkendala, konsumen tidak sebanyak di pusat kota.

c.       Pusat belanja

Pusat belanja menjadi salah satu lokasi favorit para pengelola restoran. Mengapa?
Karena di pusat belanjalah, akan berkumpul banyak orang setiap saat. Dengan pengumpulan orang dalam jumlah belasan sampai puluhan ribu, maka peluang restoran untuk mendapatkan konsumen menjadi semakin besar.
Pusat perbelanjaan merupakan sarana pemasaran dan penjualan yang baik karena didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan ditunjang dengan kecanggihan teknologi yang semakin berkembang dari hari ke hari. Jumlah pengunjung bukan hanya Anda yang menentukan, melainkan juga tanggung jawab pengelola pusat belanja.
Biasanya pengelola restoran akan secara rutin mengadakan berbagai kegiatan untuk menggaet semakin banyak pengunjung. Buat mereka, kesuksesan tiap gerai adalah kesuksesan mereka juga. Maka tidak heran bila promosi sebuah mal, jauh lebih gencar dibanding promosi tenan-tenannya. Tentu saja ini akan sangat menguntungkan buat para pebisnis restoran.
Selain itu, pengelola mal juga sangat senang dengan kehadiran tenan besar yang mampu menarik pengunjung. Misalnya pasar modern dan super modern seperti Carrefour, Giant atau Hypermart. Mereka menjadi daya tarik, dan pengelola mal akan berupaya mendapatkan salah satu pasar super modern tersebut. Tentu saja kehadiran mereka juga akan menguntungkan pengelola restoran.
Karena jumlah pengunjung yang banyak, pengelola restoran akan lebih mudah berpromosi. Mereka bisa menyebarkan pamflet, brosur secara leluasa kepada pengunjung. Tidak perlu banyak keluar biaya, karena calon konsumen sendiri yang mendatangi restoran.
Tapi dari semua itu, tentu ada banyak hal yang harus diperhatikan, yang jika salah perhitungan bisa sangat merugikan Anda. Misalnya, biaya sewa yang tinggi. Yakinkan diri sendiri bahwa restoran Anda akan mampu membayar biaya sewa itu, dari omzet yang dihasilkan setiap hari. Lalu, pilih mal yang tepat, jangan sampai terlalu yakin dengan sebuah pusat belanja ternyata mal tersebut gagal mendatangkan banyak pengunjung. Yang rugi bukan hanya malnya, tapi juga Anda sebagai pengelola restoran.


Keuntungan : konsumen melimpah, parkir luas, tranpsortasi mudah, nyaman.

Kerugian : Biaya sangat mahal

d.      Pasar
Pasar adalah lokasi tempat berkumpulnya ribuan manusia dalam satu saat. Pasar hampir sama saja dengan pusat belanja, dengan tingkat kenyamanan yang berbeda, bila melihat pasar di Indonesia. Di luar negeri, kondisi pasar tradisional tidak kalah mengkilap dibanding pusat belanja modern.
Sebelum memutuskan memilih lokasi di pasar, Anda harus memperhatikan menu dan jenis restoran apa yang dipilih. Pasar hanya cocok untuk jenis-jenis restoran tertentu dan biasanya untuk kelas menengah bawah. Jadi meskipun jumlah manusia yang beredar setiap hari sangat banyak, pasar mungkin bukan pilihan buat sebagian besar rumah makan.
Berbagai kendala yang masih menyelimuti pasar tradisional di Indonesia, yang membuat orang enggan datang adalah:
-          Akses masuk yang sulit dengan kemacetan parah.
-          Kondisi jalan yang kurang baik dan seringkali becek.
-          Tata kelola yang buruk.

Keuntungan : Jumlah konsumen sangat besar.
Kerugian : Terlalu banyak kendala, transportasi, keamanan dan kenyamanan

e.       Dekat permukiman
       Lokasi yang berada di dekat pemukiman biasanya merupakan suatu lokasi industri berskala kecil sebagai contoh makanan kecil, furniture, kerajinan tangan, konveksi, dll. Tenaga kerja berasal dari lingkungan masyarakat sekitar. Biasanya upahnya pun disesuaikan dengan tingkat keahlian yang dimiliki oleh si tenaga kerja tersebut.
        Dengan pemilihan lokasi yang terletak di dekat pemukiman system pemasaran yang dilakukan yaitu kepada warga masyarakat sekitar pemukiman ataupun untuk diasarkan ke tempat lainnya.  Pemilihan lokasi di dekat pemukiman juga dapat mengalami kendala dalam segi pemasaran barang ataupun jasa. Binis restoran juga akan mengalami hal serupa. Anda harus benar-benar meneliti populasi dan demografi daerah sekitar permukiman, sebelum memutuskan memilih lokasi tersebut.
       Biasanya, jumlah populasi di sebuah permukiman sangat terbatas. Jauh berbeda bila dibandingkan dengan lokasi lain seperti pusat kota, pusat belanja atau pasar. Tingkat lalu lalang warga harus menjadi perhatian serius, karena sangat berpengaruh terhadap bisnis restoran. Bila mereka punya kebiasaan tidak suka keluar rumah, maka layanan delivery order bisa menjadi salah satu pilihan.

Keuntungan : Biaya relatif rendah, lokasi luas, konsumen sedang
Kerugian : lokasi strategi sulit didapat,

f.       Berdiri sendiri
Banyak pengusaha restoran yang memilih lokasi berdiri sendiri, ketimbang bergabung di tempat keramaian. Mereka sangat percaya diri, menjalankan bisnis restorannya di lokasi milik sendiri atau menyewanya. Lokasinya terpisah dari pusat belanja, pasar atau pusat keramaian lainnya. Kenapa mereka begitu percaya diri?
Ternyata ada beberapa hal yang mendukung sebuah restoran sukses berlokasi sendiri, tanpa ikut dengan pihak lain. Yaitu, mereka menawarkan kombinasi yang spesial dari makanannya, minumannya, suasananya, dekorasi dan hiburannya. Restoran semacam ini akan menarik minat konsumen, dimanapun lokasi mereka berada. Mereka menjadi tujuan utama dari konsumen, bukan tujuan sampingan seperti sekalian jalan-jalan di mal. Pertimbangan mereka, bila dengan perpaduan spesial itu mampu menarik konsumen, maka buat apa harus dompleng pusat belanja yang biaya sewanya sangat tinggi?
Dalam kasus semacam ini, lokasi menjadi syarat nomor 2. Mungkin Anda sering menemukan rumah makan yang tersembunyi tempatnya, tapi tetap dicari orang. Bahkan mereka rela antri berdesak-desakan. Restoran semacam itu, punya kelebihan dalam soal menu dan konbinasi yang unik dengan faktor lainnya. Nah, apakah Anda mau memilih berdiri sendiri atau ikut di pusat belanja? Yakinkan dulu apakah yang Anda tawarkan spesial atau tidak…

Keuntungan : Biaya lebih rendah dan Anda punya kebebasan dalam berbagai hal seperti jam bukan dan tutup.
Kerugian : Anda hanya mengandalkan kehebatan sendiri

g.      Zoning
Satu lokasi yang biasanya sangat disukai pengusaha adalah zoning, yaitu tempat khusus buat beberapa bidang usaha yang sama. Misalnya pasar Tanah Abang, sebagai pusat tekstil, Roxy sebagai pusat handphone dan Glodok sebagai pusat elektronik. Buat restoran biasanya zoning berlokasi di mal. Misalnya lokasi khusus di lantai tertentu sebagai kumpulan restoran. Atau yang lebih sederhana lagi di foodcourt, sabagi pusat jajanan serba ada.
Banyak keuntungan yang diperoleh seorang pengelola restoran, bila berlokasi di tempat zoning seperti itu. Mereka lebih mudah memasarkan produknya, karena pengunjung yang sengaja mendatangi mereka. Biasanya pengunjung di zona dagang tertentu belum menjatuhkan pilihan mau menyantap makanan di restoran tertentu. Mereka masih memilah milih, sehingga memberikan peluang kepada pengelola restoran untuk membujuknya.

h.      Menyewa
Menyewa adalah salah satu alternatif terbaik buat pengusaha restoran. Apakah menyewa tempat di pusat perbelanjaan atau menyewa di tempat yang berdiri sendiri. Menyewa banyak dipilih karena punya fleksibilitas yang lumayan tinggi. Misalnya, kita cukup menyewa selama setahun saja sebagai percobaan apakah tempat itu memang tepat, kurang tepat atau malah sebuah kesalahan. Dengan menyewa, kita punya kemungkinan pindah tempat dengan mudah. Perhitungan bisnisnya pun semakin gampang, karena biaya sewa bisa langsung dimasukkan sebagai cost operasional.
Selain itu, bila usaha restoran tidak jalan, maka karena menyewa Anda tidak perlu repot soal tempat. Yang penting jangan terlalu yakin menyewa tempat dalam jangka waktu yang panjang, karena begitu usaha Anda tidak jalan, tidak mungkin harus menunggu lama untuk menghentikan usaha Anda. Dengan menyewa dalam waktu relatif singkat, bila usaha bangkrut tidak ada kerugian properti yang lebih besar.
Namun sebelum menyewa kita pun harus mempertimbangkan banyak hal. Sejumlah pengalaman pengusaha restoran lain menunjukkan, ada pemilik tempat yang seenaknya menaikkan tarif sewa setiap tahun. Biasanya kalau tempatnya ternyata mendapatkan respon yang bagus, atau lokasi yang terus berkembang. Bahkan di mal sekalipun, pengelola bisa menaikkan tarif tanpa pemberitahuan lebih dulu. Apalagi kalau kondisi ekonomi sedang muram, dolar menguat rupiah melemah, harga minyak tinggi, sangat berpengaruh terhadap ongkos sewa di mal.
Tentu saja Anda sebagai pengusaha restoran tidak mau direpotkan dengan hal-hal semacam itu. Walaupun memang itulah risiko yang harus dihadapi, bila Anda memilih menyewa tempat sebagai lokasi bisnis restoran Anda. 

i.        Milik sendiri
Banyak orang mengatakan, punya sendiri lebih baik dibanding menyewa. Ada benarnya, namun banyak juga kelirunya. Seperti diulas di bagian sebelumnya, menyewa punya banyak keunggulan. Tentu saja dengan memiliki sendiripun, banyak kelebihan yang diperoleh. Misalnya, Anda bisa dengan sangat leluasa memperlakukan tempat Anda. Toh milik Anda sendiri. Keleluasaan semacam ini tidak dimiliki bila Anda hanya menyewa.
Selain itu, dengan memiliki sendiri, Anda bisa menekan banyak cost, sehingga harga jual akan menjadi lebih murah. Anda tidak perlu pusing memikirkan ongkos sewa, yang mungkin saja berubah setiap saat. Harga jual dalam beberapa jenis restoran, sangat menentukan kelangsungan hidup restoran. Maka memiliki sendiri lokasi, menjadi sebuah kemutlakan di jenis restoran tersebut.
Tapi kelemahannya juga tidak sedikit. Misalnya, karena milik sendiri faktor biaya sewa menjadi tidak ada dalam cost operasional. Padahal, biaya membeli sendiri  atau menyewa, sama-sama mengeluarkan sejumlah uang. Sehingga seharusnya, dalam cost opersional, keduanya tetap harus tercantum. Akibat melupakan lokasi milik sendiri itu, biaya tempat menjadi kosong dan return of investment menjadi seolah-olah lebih cepat. Padahal tidak demikian.
Selain itu, Anda bakal menghadapi risiko sangat besar bila salah memilih lokasi dan Anda kadung membeli tempat itu. Apa yang Anda lakukan bila ternyata lokasi tersebut gagal memberikan keuntungan? Padahal Anda yakin jenis restorannya tidak masalah? Yang jadi masalah adalah lokasi. Saya yakin Anda pasti ingin memindahkan lokasi restoran Anda. Berarti Anda harus mencari tempat baru dan menjual atau menyewakan lokasi lama. Apakah itu mudah? Anda sendiri sudah tahu jawabannya.
Ketika menghadapi risiko kebangkrutan pun, lokasi milik sendiri mendatangkan risiko, yaitu sulitnya menjual tempat dan terancam mengalami kerugian besar. Harga jual lokasi biasanya didiskon sangat besar agar cepat terjual.   

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan, sebelum memutuskan pemilihan lokasi:

#  Perhatikan demografi penduduknya. Apakah mereka cocok dengan jenis restoran Anda? Apaka sektor ekonomi terbesar di daerah itu? Bagaimana dengan pertumbuhan perkantoran atau bisnis di daerah itu? Apakah pertumbuhan itu akan membawa pengaruh positif buat restoran Anda.

#  Jarak pandang lokasi. Semakin mudah restoran Anda dilihat dari berbagai arah semakin baik. Batalkan lokasi, jika restoran Anda hanya bisa dilihat dari satu sisi saja. Faktor ini sangat penting, karena pengguna jalan akan menentukan pilihannya seringkali ketika sedang di jalan.

#  Posisi restoran Anda. Selain lokasi yang strategis, posisi juga menentukan rezeki Anda. Meskipun berada di lokasi yang sangat strategis, tapi jika posisi Anda kurang pas, maka restoran Anda terancam sepi. Misalnya di dalam pusat belanja yang ramai, tapi posisi resto Anda ada di pojok dekat toilet dan terhalang eskalator. Ini tentu kurang baik. Demikian pula bila lokasi strategi di sebuah perempatan jalan ramai. Ingat, jangan asal pilih di sebelah kanan atau kiri jalan. Perhatikan lalu lalang kendaraan, dan tentukan posisi yang paling memudahkan pengguna jalan untuk mampir. Jika posisi-posisi unggulan sudah tidak ada di lokasi strategis, lebih baik Anda mencari lokasi strategis lainnya.

#  Akses masuk. Ini juga sangat penting untuk diperhatikan, karena akses masuk menjadi salah satu faktor pendukung utama kenyamanan pengunjung. Selain akses masuk, daya tampung tempat parkir menjadi pertimbangan berikutnya. Kedua hal ini sangat penting, bagi bisnis restoran. Apalagi jika sebagian besar segmen konsumen Anda adalah kalangan bermobil.

#  Kenyamanan. Faktor ini menjadi hal lain yang harus menjadi pertimbangan sebelum memutuskan memilih sebuah lokasi. Kenyamanan bukan hanya melulu di dalam ruangan restoran, tapi juga dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya. Meskipun lokasinya strategis, suasana ruangan dibuat senyaman mungkin, tapi jika lingkungan sekitar sangat berisik misalnya, maka kenyamanan akan hilang. Atau dekat dengan sumber yang memunculkan bau tidak sedap…  Kenyamanan akhirnya menjadi sebuah faktor yang sangat vital.

#  Kondisi persaingan usaha sejenis. Berikutnya, Anda pun harus memperhatikan persaingan di kategori usaha sejenis. Memang ada beberapa pengusaha sejenis yang sengaja berkumpul di suatu lokasi, dengan tujuan menarik semakin banyak konsumen. Tapi untuk bisnis restoran, itu sangat riskan. Bila terlalu banyak restoran padang di suatu lokasi, maka sebaiknya Anda memilih lokasi lain bila hendak membuka restoran padang juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar