Kamis, 10 Mei 2012

buka restoran -12

PILIHAN MENU

Inti dari sebuah restoran adalah menu makanan/minumannya. Menu menjadi suguhan utama dalam menarik pengunjung. Biasanya, konsumen datang karena ingin merasakan nikmatnya menu unggulan sebuah restoran. Bahkan, banyak konsumen yang rela menghabiskan waktu dan tenaganya lebih dari biasanya, hanya untuk mendapatkan menu idolanya. Walaupun restorannya jauh dari jangkauan, mereka tetap datang dan antri sekian lama.

Itu menunjukkan bagaimana vitalnya menu dari sebuah restoran. Maka, sebagai pengelola restoran, kita harus mampu menyajikan menu yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Pilihan menu ini, jelas harus menjadi pedoman utama. Menu adalah segala-galanya. Menu adalah jiwa dan hati dari sebuah restoran. Istilahnya, jika menunya luar biasa, maka konsumen tidak akan perduli dengan hal-hal lainnya.

Banyak contoh restoran atau warung yang menawarkan menu istimewa, berlokasi jauh dari pusat kota. Jalannya becek, berliku dan tanpa tempat parkir serta akses yang luar biasa sulit. Bahkan ketika sudah sampai di tujuan, pelanggan harus rela antri berjam-jam. Tapi mereka senang dengan kondisi itu, karena akan mendapatkan sajian istimewa. Itulah efek dari menu istimewa, membuat pelanggan tidak perduli dengan faktor lainnya.

Tapi sayang, masih banyak pengelola restoran yang menanggap enteng pilihan menu. Memang mereka sudah menyediakan menu utama, sebagai unggulan dari restorannya. Tapi, mereka mengacuhkan menu lainnya. Menu tersebut tercantum dengan jelas di daftar, namun ketika pelanggan memesannya, mereka dengan enteng menyebut sudah habis. Apakah mereka tahu bagaimana jengkelnya pelanggan? Konsumen sudah capai memilih dan menentukan menu, setelah itu disebut sudah habis.

Sekali lagi, wahai para pengelola restoran atau calon pengelola, menu adalah segalanya. Nyawa/jiwa restoran Anda adalah menu, sedangkan hal lain adalah badannya. Tanpa nyawa, badan bukan apa-apa. Tanpa badan, nyawa masih bisa menyentuh banyak hati dan jiwa pelanggan. Bagunlah jiwanya bangunlah badannya… itulah Restoran Anda.

Penyajian Menu

Dalam bisnis restoran dikenal beberapa jenis penyajian menu.
  1. Menu ala carte
Menu ini ditawarkan kepada pelanggan per satuan, dengan harganya masing-masing. Pelanggan bebas memilih setiap jenis item makanan, dan bisa mengetahui dengan persis harganya. Biasanya, penyajian jenis menu semacam ini palig mudah dilihat di restoran cepat saji. Harga sepotong paha ayam sekian rupiah, harga kentang goreng sekian dsb.

Dengan penyajian menu seperti ini, Anda memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk memilih sesuai dengan selera dan kantungnya. Ketika memilih, sebagian pelanggan akan langsung menghitung berapa total biaya pilihannya. Meski terlihat lebih memudahka untuk pelanggan, sebenarnya menu ala carte biasanya lebih mahal ketimbang table d’hote.

  1. Menu table d’hote
Table d’hote disajikan restoran sebagai bentuk paket yang ditawarkan kepada pelanggan. Konsumen tidak akan tahu harga per item, melainkan langsung disuguhi sebuah paket makanan dan minuman dengan harga tertentu. Di satu sisi sangat menguntungkan buat pelanggan karena tidak perlu pusing memilih. Tapi di sisi lain, kadang-kadang ada satu dua jenis menu di paket yang tidak sesuai dengan seleranya.

Table d’hote biasanya menjadi ciri khas retoran all you can eat, atau restoran di hotel-hotel yang tidak hanya menawarkan menu, tapi juga suasana. Sebenarnya dari sisi harga, banyak paket table d’hote yang jika dihitung secara per item lebih murah dibanding menu ala carte.

  1. Menu Degustasi
Pengelola memberikan plihan menu tambahan kepada pelanggan. Bila memilih menu X, dia boleh memilih menu lain sebagai tambahan. Biasanya, pengelola memberikan 5 sampai 12 jenis menu tambahan , dengan harga yang lebih mahal. Tapi di sebagian restoran, menu tambahan ini ditawarkan secara terpisah.

Bagi pengelola, ada sisi positif dan negatif dari 3 cara penyajian di atas. Ala carte akan memberikan keuntungan karena variasi harga lebih banyak. Menaikkan satu item harga dengan sangat tipis, mungkin tidak akan terlalu terasa oleh pelanggan. Selain itu, setiap menu juga tidak menyisakan apapun, karena dipesan per item.  Sedangkan table d’hote, secara umum harga lebih murah. Tapi pengelola bakal mendapatkan beban lain, yaitu sisa makanan. Biasanya, pemesan paket jarang menghabiskan seluruh makanan. Dia akan memilih makanan-makanan yang benar-benar dia sukai. Padahal, dalam bentuk paket seperti itu belum tentu semua jenis makanan disukai.

Sedangkan dengan menu degustasi, pengelola bisa memberikan alternatif kepada pelanggan bahwa mereka punya menu lain yang tidak kalah lezat dibanding menu utama. Negatifnya, biasanya pelanggan akan beranggapan behwa menu tambahan sebagai menu pinggiran.

Sebenarnya masih ada beberapa jenis penyajian menu yang dikenal di bisnis restoran, seperti Prix Fixe, yang lebih saklek lagi dibanding ala carte dalam menentukan harga. Atau cara penyajian Amuse Bouche, sebuah pengembangan dari Degustasi, sebagai bonus pemanis mulut buat pelanggan. Namun, beberapa jenis penyajian lainnya ini, sebagian sudah tidak umum digunakan di restoran, terutama di Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar