Jumat, 25 Mei 2012

Serba Serbi Restoran 1


Persepsi Keliru tentang Bisnis Restoran

            “Ketika saya pensiun saya akan hidup dengan santai, sambil berbisnis restoran. Saya kan punya kemampuan membuat nasi goreng yang nikmat. Banyak teman memuji saya”.
Ini adalah ungkapan yang sangat keliru! Bisnis restoran bukan bisnis santai, bukan bisnis buat para pensiunan. Bisnis restoran membutuhkan curahan tenaga, pikiran dan waktu yang penuh. Pensiunan yang mau santai, jangan harap bisa mendapatkannya dengan berbisnis restoran. Mungkin bagi pensiunan yang masih punya kekuatan dan semangat tinggi, bisa melakukannya.

buka restoran -18


Kontrol Biaya

Sebuah pekerjaan yang tidak mudah di bisnis restoran adalah mengontrol biaya, agar tetap sesuai dengan rencana. Banyak hal yang berpengaruh terhadap pengeluaran untuk menyiapkan semua menu. Kadang-kadang sesuai, tapi lebih sering jebol. Tidak perlu heran karena mengontrol biaya butuh beberapa kemampuan dasar untuk melakukannya. Yang jelas dia harus sudah berpengalaman. 

Selasa, 22 Mei 2012

buka restoran 17


Ingat Marketing Mix

Marketing Mix tradisional terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi. Atau biasa disebut sebagai 4P. Namun belakangan muncul P berikutnya yaitu People atau SDM, sehingga marketing mix bukan lagi 4P melainkan 5P. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, para pakar marketing menambah berbagai unsur lain, sebagai bagian dari marketing. Misalnya faktor kompetisi, kreativitas, sampai kolaborasi.

Minggu, 20 Mei 2012

buka restoran 16


Bangun Tim Marketing

Tim marketing memegang peranan kunci dalam sebuah restoran. Tidak ada formula sakti untuk membuat restoran Anda disukai banyak konsumen. Namun Anda bisa membentuk sebuah tim marketing yang handal, dalam menjalankan bisnis restoran. Bila perusahaan Anda kecil, maka Andalah yang menjadi tulang punggung marketing. Sedangkan bila perusahaan Anda dalam bentuk CV atau PT, maka tim marketing bisa diperoleh dengan merekrut beberapa orang ahlinya.

Minggu, 13 Mei 2012

buka restoran -15

UTAMAKAN SERVIS (bagian 2)

Melatih Karyawan ttg Servis

Mau tidak mau, pengelola restoran harus memberikan pelatihan yang intensif kepada anak buahnya, mengingat vitalnya fungsi servis. Tapi upaya ini sangat sulit, dan terkadang bikin frustrasi. Walaupun banyak restoran berhasil membangun SDM yang handal dalam melayani konsumen.
Ada sejumlah hal yang harus dilakukan dalam melatih servis karyawan:

buka restoran -14

UTAMAKAN SERVIS ( bagian 1)

Banyak pengusaha restoran yang menganggap menu sebagai segala-galanya dan melupakan servis. Anda mungkin sudah membaca di bagian sebelumnya, menu memang menjadi faktor utama, dasar dan segala-galanya dalam bisnis restoran. Tapi di bagian ini, Anda pun sebagai pengusaha restoran harus mengerti bahwa menu harus ditunjang dengan pelayanan yang prima.

Jumat, 11 Mei 2012

buka restoran -13

PILIHAN MENU (bagian 2)

Kreasi Menu

Di sinilah salah satu letak seni dalam bisnis restoran. Pengelola harus pintar mengkreasi menu, sehingga sangat menarik buat pelanggan. Penyajian menu yang menarik, biasanya akan memancing pelanggan untuk terus mencobanya. Selain karena rasa. Pengelola harus kreatif merancang dan menyajikan menu di atas meja, atau di etalase.

Kiat Mengelola Restoran

Kiat Mengelola Bisnis Restoran 
Menghadapi Bulan Ramadhan


Banyak orang berpendapat bahwa menjalankan bisnis restoran itu mudah dan cepat mendatangkan keuntungan, sebenarnya pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar, tapi juga tidak salah. Seperti halnya bisnis lainnya, dalam mengelola bisnis restoran diperlukan sistem dan prosedur yang benar, serta fungsi kontrol (kontrol terhadap mutu makanan/ minuman, pelayanan dan produksi, kontrol sumber daya manusia). Tanpa fungsi kontrol yang baik, maka sebaik apapun sistem dan prosedur yang dijalankan, restoran bisa jadi ”asal jalan” yang pada akhirnya akan berdampak pada tutupnya restoran tersebut.
Mengapa sering terjadi restoran hanya beroperasi satu tahun atau dua tahun kemudian tutup? Problem utama perusahaan (restoran) tersebut adalah manajemen pengelolaannya yang tidak terkontrol dengan baik, karyawan; restoran sering kali hanya bekerja baik bila dilihat oleh atasannya.

Kamis, 10 Mei 2012

Tren bisnis Restoran

Restoran Berkonsep One Stop Service Semakin Menjadi Tren Saat Ini

Restoran yang awalnya hanya menyuguhkan makanan, kini kian kreatif berkembang ke arah yang lebih lengkap. Bukan hanya menyajikan makanan yang menggugah selera pengunjung, tetapi juga dilengkapi dengan hiburan live music, tempat makan yang dibuat lebih alami dan tradisional misalnya seperti gubuk atau saung dengan tempat duduk lesehan, serta tempat permainan bagi anak-anak, termasuk tempat pemancingan dan outbond. Konsep inilah yang dikenal dengan nama one stop service. Bagaimanakah fenomena usaha restoran berkonsep one stop service ini dapat berkembang?

buka restoran -12

PILIHAN MENU

Inti dari sebuah restoran adalah menu makanan/minumannya. Menu menjadi suguhan utama dalam menarik pengunjung. Biasanya, konsumen datang karena ingin merasakan nikmatnya menu unggulan sebuah restoran. Bahkan, banyak konsumen yang rela menghabiskan waktu dan tenaganya lebih dari biasanya, hanya untuk mendapatkan menu idolanya. Walaupun restorannya jauh dari jangkauan, mereka tetap datang dan antri sekian lama.

Rabu, 09 Mei 2012

buka restoran -11

Kelola dengan Benar

Banyak orang mengira mengelola restoran sama saja dengan mengurus perusahaan di sektor lain, seperti bisnis angkutan, bisnis jasa pengiriman ekspres, bisnis kerajinan tangan dan sebagainya. Padahal, bisnis restoran sangat unik dan punya banyak kekhususan. Salah besar, bila Anda menganggap enteng bagaimana mengelola restoran. Seperti di bab awal dari buku ini, mengelola restoran butuh seorang yang punya kemampuan sebagai entrepreneur sekaligus seorang entertainer.

buka restoran -10

Memiliki SDM Handal

Memilih SDM yang handal dan terampil tidaklah mudah. Banyak orang mengatakan, SDM untuk restoran sangat gampang. Tinggal pilih beberapa orang, latih sekian lama, maka jadilah dia. Mereka hanya tahu, yang sulit dicari itu kokinya, yang mahir mengolah makanan. Padahal, semua bidang di restoran butuh SDM yang tingkat kecakapannya harus setara dengan sang koki. Percuma punya koki jempolan dengan menu yang menakjubkan, bila SDM yang lain payah.