Jumat, 22 Juni 2012
Saat ini isu syariah sedang naik daun, walaupun masih terbatas di dunia perbankan dan asuransi. Untuk tataran praktis, penting dikembangkan suatu set indikator seberapa syariah (shariah compliance) sebuah entitas bisnis, terutama yang terkait langsung dengan konsumen publik, seperti perhotelan, restoran atau tempat kerja. Berbagai organisasi keislaman (seperti MUI, NU, Muhammadiyah, Hizbut Tahrir Indonesia) dapat mendorongnya dengan edukasi publik dan mulai memberikan penghargaan (award) kepada mereka yang telah secara sungguh-sungguh berusaha mensyariahkan entitas bisnisnya di tengah pusaran arus kapitalisme sembari menjadi bagian penegakan kembali syariah secara menyeluruh.
Restoran Sukses & Tidak Sukses
RESTORAN SUKSES
Mau
sukses bisnis restoran? Catat dan pelajari hal-hal berikut ini, yang merupakan
pengalaman dari restoran-restoran besar/sukses.
- Fokuskan manajemen yang efisien dan efektif. Manajemen modern, mutlak diterapkan jika ingin restoran Anda sukses. Mc D, KFC, RM Sederhana, Dapur Sunda, dll. sudah menerapkannya.
- Mencari dan memanfaatkan peluang baru. Pasti selalu ada peluang baru dalam setiap kesempatan.
- Mengerti keinginan pelanggan sesuai jamannya. Dulu, pelanggan lebih mementingkan rasa ketimbang faktor lain. Sekarang, Anda harus mengkombinasikan rasa dengan faktor kesehatan. Masyarakat sekarang memperhatikan masalah kesehatan lebih banyak dibanding dulu. Bahkan dalam hal piring pun, mereka sudah lebih jeli mana yang mungkin mengganggu kesehatan mana yang tidak. Minyak goreng yang dipakai berkolesterol tinggi atau tidak. Mc D dan KFC pernah menghadapi gugatan class action akibat masalah ini.
- Perhatikan kebiasaan konsumen. Misalnya dalam hal kebiasaan merokok. Banyak pelanggan tidak merokok, namun tidak sedikit pula yang kecanduan rokok. Anda harus pintar mengakomodasi kedua kelompok pelanggan tersebut. Misalnya, buat lokasi yang nyaman buat keduanya.
- Variasikan cara pelayanan. Sebaiknya Anda membuat variasi pelayanan dalam tempo tertentu. Ini akan membuat kesan menarik buat pelanggan. Misalnya, perubahan pegawai laki dan perempuan. Perubahan pakaian pelayan secara berkala.
- Jangan lupa buat perubahan menu. Menu yang sama terus menerus kadang-kadang membuat pelanggan bosan. Cobalah menawarkan menu baru, sebagai variasi dari menu andalan Anda. Tapi jangan hilangkan menu andalan, itu namanya bunuh diri.
serba-serbi 3
Jangan Berikan Diskon Terlalu Besar
Banyak
pengusaha restoran yang melakukan promosi besar-besaran di awal operasinya.
Bahkan saking bersemangatnya ber-grand opening, sampai-sampai diskonnya ruarrr
biasa, 50 – 70 persen. Apa yang terjadi? Memang sukses luar biasa. Pengunjung
datang berbondong-bondong, ingin menikmati diskonnya. Dan Anda beserta karyawan
pontang-panting tidak karuan melayani konsumen yang melimpah. Piring banyak
yang pecah sehingga menambah semaraknya grand opening… Akhirnya, Anda kehabisan makanan dan konsumen
yang mengantri masih panjang!
Selasa, 19 Juni 2012
Di Restoran Juga Banyak Korupsi
Indonesia
terkenal dengan budaya korupsi, suap, sogok menyogok dan kongkalikong. Bukan
hanya di lembaga pemerintahan atau antar pejabat, melainkan juga di sektor
swasta, baik antar pejabat swasta dengan pejabat negara, antar pejabat swasta
sampai para pegawai biasa. Mungkin Anda pernah mendengar, seorang karyawan
dipecat gara-gara menyelewengkan kewenangannya, memanipulasi keuangan atau
menggelapkannya. Biasanya kita mendengar kasus semacam itu di sektor perbankan.
Langganan:
Postingan (Atom)