Menentukan Lokasi
Dalam
bisnis restoran, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar berhasil.
1.
Lokasi
2.
Lokasi
3.
Lokasi
Pernyataan
di atas menggambarkan betapa pentingnya lokasi, dalam bisnis restoran.
Sampai-sampai aspek-aspek lain hanya menjadi syarat nomor 4 dan nomor
berikutnya. Kenapa demikian? Karena restoran menyangkut mengundang orang untuk
datang. Mana mungkin bisa mengundang banyak orang datang, kalau lokasinya sulit
dijangkau, terpencil atau tidak memadai. Semakin baik lokasinya, maka semakin
besar kemungkinan sebuah restoran akan sukses.
Nah setelah
lokasi, barulah aspek lain seperti rasa makanan yang lezat menjadi syarat
berikutnya. Termasuk juga pelayanan yang memuaskan buat para konsumen.
Aspek-aspek tersebut bukannya tidak penting sehingga nilainya berada di bawah
lokasi, karena aspek rasa dan servis ternyata juga sangat vital untuk beberapa
jenis restoran tertentu. Misalnya untuk jenis makanan unik atau khas, meski
lokasinya sulit dijangkau, ternyata masih saja diburu konsumen.
Lokasi mana yang Anda pilih?
a.
Pusat kota
Kota besar merupakan kota industri, oleh
karena itu di kota mudah terjadi gejala aglomerasi. Terkumpulnya berbagai jenis
industri mengakibatkan timbulnya penghematan ekstrem yang dalam hal ini
merupakan penghematan aglomerasi. Penghematan
ini terjadi karena faktor-faktor luar dan dinikmati oleh semua industri yang
ada di kota tersebut. Bisnis restoran pun terpengaruh oleh kondisi itu.
Pada dasarnya dapat dibedakan dua jenis
penghematan aglomerasi, pertama adalah penghematan yang diperoleh industri
sejenis atau industri yang mempunyai hubungan satu sama lain. Yang kedua
penghematan yang diperoleh perusahaan individual yang berlokasi di daerah
perkotaan.
Industri yang sama, seperti fast food yang berhubungan satu sama
lain mempergunakan tenaga yang tidak jauh berbeda. Keadaan ini merangsang
tumbuhnya lembaga yang melatih dan mempersiapkan tenaga bagi industri tersebut.
Di samping itu juga dapat mengembangkan bagian penelitian dan pengembangan
bersama. Bidang ini merupakan bidang yang mahal, yang tidak jarang biayanya
terlampau berat dipikul oleh suatu perusahaan.
Penghematan aglomerasi yang kedua adalah
yang diperoleh perusahaan yang berlokasi di daerah perkotaan. Penghematan ini
didapat karena adanya infrastruktur mencangkup daerah perkotaan yang berkembang
pesat. Infrastruktur seluas ini tidak akan terdapat di kota kecil.
Infrastruktur yang maju berpengaruh terhadap harga barang yang relatif murah
dan apabila barang ini merupakan bahan baku maka harga murah akan menjadikan
perusahaan semakin kompetitif.
Kota besar tetap mempunyai daya tarik
sebagai lokasi bisnis restoran, khususnya di tengah kota/ pusat kota.
Pertumbuhan Jakarta dan Surabaya yang nampak berlangsung terus merupakan contoh
nyata. Daerah di tengah kota adalah tempat
yang paling strategis dalam melakukan kegiatan pemasaran. Dengan lokasi
strategis tersebut memungkinkan terjadinya sangat banyak transaksi jual beli
yang lebih singkat.
Mungkin
yang harus dipertimbangkan sebelum menetepkan lokasi di pusat kota adalah: harga
sewa atau beli, luas lokasi, lahan parkir dan tingkat persaingan. Harga sewa
atau beli pasti sangat mahal, dan biasanya menjadi pertimbangan utama sebuah
restoran. Harga sewa atau beli yang terlalu tinggi akan berdampak langsung pada
harga jual makanan atau minuman. Selain itu, lokasi di pusat kota biasanya
tidak terlalu luas, karena mahalnya harga tadi. Untuk menghemat modal,
pengusaha hanya mampu menyewa atau membeli lahan terbatas. Buat restoran, lahan
terbatas adalah kendala. Lahan parkir menjadi terlalu sempit dan membuat
pengunjung tidak nyaman. Sedangkan tingkat persaingan kian ketat dan jauh lebih
sengit dibanding persaingan di wilayah suburban.
Keuntungan: sumber konsumen
berlimpah dan transportasi mudah.
Kerugian: tempat sangat
terbatas, parkir sempit, biaya jauh lebih mahal.
b.
Pinggiran
Daerah pinggiran kota besar atau kota-kota
kecil yang berada dekat kota besar, seperti di sekitar jalan Jakarta-Bogor,
Jakarta-Bekasi dan Jakarta–Tangerang, disebut dengan suburban area.
Daerah-daerah
ini sekarang menjadi incaran banyak perusahaan di berbagai sektor dengan
beberapa pertimbangan. Perumahan misalnya, lebih banyak di daerah suburban.
Pabrik-pabrik yang memproduksi polusi juga biasanya mengunakan daerah suburban.
Daerah Suburban menarik perusahaan, pabrik atau industri terutama setelah
terdapatnya mesin-mesin material handling.
Akibat adanya pengaruh dari suburban ini, maka terdapat gejala penyebaran
pabrik-pabrik itu di daerah sehingga menimbulkan aspek desentralisasi
perusahaan.
Dengan
makin berkembangnya daerah suburban, maka peluang membuka restoran di wilayah
itu semakin terbuka. Kian tinggi tingkat populasi akibat tumbuhnya industri,
maka peluang bisnis rumah makan juga semakin besar. Daerah suburban juga
menyediakan lahan yang sangat luas, sehingga keluhan areal parkir tidak akan
ditemukan. Dan biasanya, biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun restoran
di daerah ini jauh lebih murah dibanding lokasi lain.
Tapi
biasanya, restoran yang membuka gerainya di wilayah suburban, terbatas pada jenis
restoran tertentu. Bahkan untuk jenis restoran yang lain, suburban sangat tidak
cocok. Misalnya restoran masakan asing seperti Restoran Jepang, Meksiko atau
Italia, biasanya tidak cocok memilih lokasi suburban. Kenapa? Karena profil
calon konsumennya tidak klop. Jarang-jarang masyarakat suburban, yang lebih
tradisional ketimbang masyarakat urban, mau memilih makanan asing. Mereka lebih
suka mengkonsumsi masakan yang sudah biasa mereka temui.
Keuntungan : Lahan luas,
parkir luas, biaya jauh lebih rendah
Kerugian : Perlu lebih
edukasi pasar, transportasi biasanya berkendala, konsumen tidak sebanyak di
pusat kota.
c.
Pusat belanja
Pusat belanja menjadi salah
satu lokasi favorit para pengelola restoran. Mengapa?
Karena di pusat belanjalah, akan berkumpul banyak orang
setiap saat. Dengan pengumpulan orang dalam jumlah belasan sampai puluhan ribu,
maka peluang restoran untuk mendapatkan konsumen menjadi semakin besar.
Pusat perbelanjaan merupakan sarana pemasaran dan penjualan yang baik
karena didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan ditunjang dengan
kecanggihan teknologi yang semakin berkembang dari hari ke hari. Jumlah
pengunjung bukan hanya Anda yang menentukan, melainkan juga tanggung jawab
pengelola pusat belanja.
Biasanya pengelola restoran akan secara rutin mengadakan berbagai kegiatan
untuk menggaet semakin banyak pengunjung. Buat mereka, kesuksesan tiap gerai
adalah kesuksesan mereka juga. Maka tidak heran bila promosi sebuah mal, jauh
lebih gencar dibanding promosi tenan-tenannya. Tentu saja ini akan sangat
menguntungkan buat para pebisnis restoran.
Selain itu, pengelola mal juga sangat senang dengan kehadiran tenan besar
yang mampu menarik pengunjung. Misalnya pasar modern dan super modern seperti
Carrefour, Giant atau Hypermart. Mereka menjadi daya tarik, dan pengelola mal
akan berupaya mendapatkan salah satu pasar super modern tersebut. Tentu saja
kehadiran mereka juga akan menguntungkan pengelola restoran.
Karena jumlah pengunjung yang banyak, pengelola restoran akan lebih mudah
berpromosi. Mereka bisa menyebarkan pamflet, brosur secara leluasa kepada
pengunjung. Tidak perlu banyak keluar biaya, karena calon konsumen sendiri yang
mendatangi restoran.
Tapi dari semua itu, tentu ada banyak hal yang harus diperhatikan, yang
jika salah perhitungan bisa sangat merugikan Anda. Misalnya, biaya sewa yang
tinggi. Yakinkan diri sendiri bahwa restoran Anda akan mampu membayar biaya
sewa itu, dari omzet yang dihasilkan setiap hari. Lalu, pilih mal yang tepat,
jangan sampai terlalu yakin dengan sebuah pusat belanja ternyata mal tersebut
gagal mendatangkan banyak pengunjung. Yang rugi bukan hanya malnya, tapi juga
Anda sebagai pengelola restoran.
Keuntungan : konsumen melimpah, parkir luas, tranpsortasi mudah, nyaman.
Kerugian : Biaya sangat mahal
d.
Pasar
Pasar
adalah lokasi tempat berkumpulnya ribuan manusia dalam satu saat. Pasar hampir
sama saja dengan pusat belanja, dengan tingkat kenyamanan yang berbeda, bila
melihat pasar di Indonesia. Di luar negeri, kondisi pasar tradisional tidak
kalah mengkilap dibanding pusat belanja modern.
Sebelum
memutuskan memilih lokasi di pasar, Anda harus memperhatikan menu dan jenis
restoran apa yang dipilih. Pasar hanya cocok untuk jenis-jenis restoran
tertentu dan biasanya untuk kelas menengah bawah. Jadi meskipun jumlah manusia
yang beredar setiap hari sangat banyak, pasar mungkin bukan pilihan buat
sebagian besar rumah makan.
Berbagai
kendala yang masih menyelimuti pasar tradisional di Indonesia, yang membuat
orang enggan datang adalah:
-
Akses masuk yang sulit dengan kemacetan parah.
-
Kondisi jalan yang kurang baik dan seringkali becek.
-
Tata kelola yang buruk.
Keuntungan : Jumlah konsumen
sangat besar.
Kerugian : Terlalu banyak
kendala, transportasi, keamanan dan kenyamanan
e.
Dekat permukiman
Lokasi yang berada di dekat pemukiman
biasanya merupakan suatu lokasi industri berskala kecil sebagai contoh makanan
kecil, furniture, kerajinan tangan, konveksi, dll. Tenaga kerja berasal dari lingkungan masyarakat sekitar. Biasanya upahnya
pun disesuaikan dengan tingkat keahlian yang dimiliki oleh si tenaga kerja
tersebut.
Dengan
pemilihan lokasi yang terletak di dekat pemukiman system pemasaran yang
dilakukan yaitu kepada warga masyarakat sekitar pemukiman ataupun untuk
diasarkan ke tempat lainnya. Pemilihan
lokasi di dekat pemukiman juga dapat mengalami kendala dalam segi pemasaran
barang ataupun jasa. Binis restoran juga akan mengalami hal serupa. Anda harus
benar-benar meneliti populasi dan demografi daerah sekitar permukiman, sebelum
memutuskan memilih lokasi tersebut.
Biasanya, jumlah populasi di sebuah
permukiman sangat terbatas. Jauh berbeda bila dibandingkan dengan lokasi lain
seperti pusat kota, pusat belanja atau pasar. Tingkat lalu lalang warga harus
menjadi perhatian serius, karena sangat berpengaruh terhadap bisnis restoran.
Bila mereka punya kebiasaan tidak suka keluar rumah, maka layanan delivery order bisa menjadi salah satu
pilihan.
Keuntungan : Biaya relatif
rendah, lokasi luas, konsumen sedang
Kerugian : lokasi strategi
sulit didapat,
f.
Berdiri sendiri
Banyak
pengusaha restoran yang memilih lokasi berdiri sendiri, ketimbang bergabung di
tempat keramaian. Mereka sangat percaya diri, menjalankan bisnis restorannya di
lokasi milik sendiri atau menyewanya. Lokasinya terpisah dari pusat belanja,
pasar atau pusat keramaian lainnya. Kenapa mereka begitu percaya diri?
Ternyata
ada beberapa hal yang mendukung sebuah restoran sukses berlokasi sendiri, tanpa
ikut dengan pihak lain. Yaitu, mereka menawarkan kombinasi yang spesial dari
makanannya, minumannya, suasananya, dekorasi dan hiburannya. Restoran semacam
ini akan menarik minat konsumen, dimanapun lokasi mereka berada. Mereka menjadi
tujuan utama dari konsumen, bukan tujuan sampingan seperti sekalian jalan-jalan
di mal. Pertimbangan mereka, bila dengan perpaduan spesial itu mampu menarik
konsumen, maka buat apa harus dompleng pusat belanja yang biaya sewanya sangat
tinggi?
Dalam kasus
semacam ini, lokasi menjadi syarat nomor 2. Mungkin Anda sering menemukan rumah
makan yang tersembunyi tempatnya, tapi tetap dicari orang. Bahkan mereka rela
antri berdesak-desakan. Restoran semacam itu, punya kelebihan dalam soal menu
dan konbinasi yang unik dengan faktor lainnya. Nah, apakah Anda mau memilih
berdiri sendiri atau ikut di pusat belanja? Yakinkan dulu apakah yang Anda
tawarkan spesial atau tidak…
Keuntungan : Biaya lebih
rendah dan Anda punya kebebasan dalam berbagai hal seperti jam bukan dan tutup.
Kerugian : Anda hanya
mengandalkan kehebatan sendiri
g.
Zoning
Satu lokasi
yang biasanya sangat disukai pengusaha adalah zoning, yaitu tempat khusus buat
beberapa bidang usaha yang sama. Misalnya pasar Tanah Abang, sebagai pusat
tekstil, Roxy sebagai pusat handphone dan Glodok sebagai pusat elektronik. Buat
restoran biasanya zoning berlokasi di mal. Misalnya lokasi khusus di lantai
tertentu sebagai kumpulan restoran. Atau yang lebih sederhana lagi di
foodcourt, sabagi pusat jajanan serba ada.
Banyak
keuntungan yang diperoleh seorang pengelola restoran, bila berlokasi di tempat
zoning seperti itu. Mereka lebih mudah memasarkan produknya, karena pengunjung
yang sengaja mendatangi mereka. Biasanya pengunjung di zona dagang tertentu
belum menjatuhkan pilihan mau menyantap makanan di restoran tertentu. Mereka
masih memilah milih, sehingga memberikan peluang kepada pengelola restoran
untuk membujuknya.
h.
Menyewa
Menyewa
adalah salah satu alternatif terbaik buat pengusaha restoran. Apakah menyewa
tempat di pusat perbelanjaan atau menyewa di tempat yang berdiri sendiri.
Menyewa banyak dipilih karena punya fleksibilitas yang lumayan tinggi.
Misalnya, kita cukup menyewa selama setahun saja sebagai percobaan apakah
tempat itu memang tepat, kurang tepat atau malah sebuah kesalahan. Dengan
menyewa, kita punya kemungkinan pindah tempat dengan mudah. Perhitungan
bisnisnya pun semakin gampang, karena biaya sewa bisa langsung dimasukkan
sebagai cost operasional.
Selain itu,
bila usaha restoran tidak jalan, maka karena menyewa Anda tidak perlu repot
soal tempat. Yang penting jangan terlalu yakin menyewa tempat dalam jangka
waktu yang panjang, karena begitu usaha Anda tidak jalan, tidak mungkin harus
menunggu lama untuk menghentikan usaha Anda. Dengan menyewa dalam waktu relatif
singkat, bila usaha bangkrut tidak ada kerugian properti yang lebih besar.
Namun
sebelum menyewa kita pun harus mempertimbangkan banyak hal. Sejumlah pengalaman
pengusaha restoran lain menunjukkan, ada pemilik tempat yang seenaknya
menaikkan tarif sewa setiap tahun. Biasanya kalau tempatnya ternyata
mendapatkan respon yang bagus, atau lokasi yang terus berkembang. Bahkan di mal
sekalipun, pengelola bisa menaikkan tarif tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Apalagi kalau kondisi ekonomi sedang muram, dolar menguat rupiah melemah, harga
minyak tinggi, sangat berpengaruh terhadap ongkos sewa di mal.
Tentu saja
Anda sebagai pengusaha restoran tidak mau direpotkan dengan hal-hal semacam
itu. Walaupun memang itulah risiko yang harus dihadapi, bila Anda memilih
menyewa tempat sebagai lokasi bisnis restoran Anda.
i.
Milik sendiri
Banyak
orang mengatakan, punya sendiri lebih baik dibanding menyewa. Ada benarnya,
namun banyak juga kelirunya. Seperti diulas di bagian sebelumnya, menyewa punya
banyak keunggulan. Tentu saja dengan memiliki sendiripun, banyak kelebihan yang
diperoleh. Misalnya, Anda bisa dengan sangat leluasa memperlakukan tempat Anda.
Toh milik Anda sendiri. Keleluasaan semacam ini tidak dimiliki bila Anda hanya
menyewa.
Selain itu,
dengan memiliki sendiri, Anda bisa menekan banyak cost, sehingga harga jual
akan menjadi lebih murah. Anda tidak perlu pusing memikirkan ongkos sewa, yang
mungkin saja berubah setiap saat. Harga jual dalam beberapa jenis restoran,
sangat menentukan kelangsungan hidup restoran. Maka memiliki sendiri lokasi,
menjadi sebuah kemutlakan di jenis restoran tersebut.
Tapi
kelemahannya juga tidak sedikit. Misalnya, karena milik sendiri faktor biaya
sewa menjadi tidak ada dalam cost operasional. Padahal, biaya membeli
sendiri atau menyewa, sama-sama
mengeluarkan sejumlah uang. Sehingga seharusnya, dalam cost opersional,
keduanya tetap harus tercantum. Akibat melupakan lokasi milik sendiri itu,
biaya tempat menjadi kosong dan return of investment menjadi seolah-olah lebih
cepat. Padahal tidak demikian.
Selain itu,
Anda bakal menghadapi risiko sangat besar bila salah memilih lokasi dan Anda
kadung membeli tempat itu. Apa yang Anda lakukan bila ternyata lokasi tersebut
gagal memberikan keuntungan? Padahal Anda yakin jenis restorannya tidak
masalah? Yang jadi masalah adalah lokasi. Saya yakin Anda pasti ingin
memindahkan lokasi restoran Anda. Berarti Anda harus mencari tempat baru dan
menjual atau menyewakan lokasi lama. Apakah itu mudah? Anda sendiri sudah tahu
jawabannya.
Ketika
menghadapi risiko kebangkrutan pun, lokasi milik sendiri mendatangkan risiko,
yaitu sulitnya menjual tempat dan terancam mengalami kerugian besar. Harga jual
lokasi biasanya didiskon sangat besar agar cepat terjual.
Berikut beberapa hal yang
harus diperhatikan, sebelum memutuskan pemilihan lokasi:
#
Perhatikan demografi penduduknya. Apakah mereka cocok dengan jenis
restoran Anda? Apaka sektor ekonomi terbesar di daerah itu? Bagaimana dengan
pertumbuhan perkantoran atau bisnis di daerah itu? Apakah pertumbuhan itu akan
membawa pengaruh positif buat restoran Anda.
#
Jarak pandang lokasi. Semakin mudah restoran Anda dilihat dari berbagai arah
semakin baik. Batalkan lokasi, jika restoran Anda hanya bisa dilihat dari satu
sisi saja. Faktor ini sangat penting, karena pengguna jalan akan menentukan
pilihannya seringkali ketika sedang di jalan.
#
Posisi restoran Anda. Selain lokasi yang strategis, posisi juga
menentukan rezeki Anda. Meskipun berada di lokasi yang sangat strategis, tapi
jika posisi Anda kurang pas, maka restoran Anda terancam sepi. Misalnya di
dalam pusat belanja yang ramai, tapi posisi resto Anda ada di pojok dekat
toilet dan terhalang eskalator. Ini tentu kurang baik. Demikian pula bila
lokasi strategi di sebuah perempatan jalan ramai. Ingat, jangan asal pilih di
sebelah kanan atau kiri jalan. Perhatikan lalu lalang kendaraan, dan tentukan
posisi yang paling memudahkan pengguna jalan untuk mampir. Jika posisi-posisi
unggulan sudah tidak ada di lokasi strategis, lebih baik Anda mencari lokasi
strategis lainnya.
#
Akses masuk. Ini juga sangat penting untuk diperhatikan, karena akses
masuk menjadi salah satu faktor pendukung utama kenyamanan pengunjung. Selain
akses masuk, daya tampung tempat parkir menjadi pertimbangan berikutnya. Kedua
hal ini sangat penting, bagi bisnis restoran. Apalagi jika sebagian besar
segmen konsumen Anda adalah kalangan bermobil.
#
Kenyamanan. Faktor ini menjadi hal lain yang harus menjadi pertimbangan
sebelum memutuskan memilih sebuah lokasi. Kenyamanan bukan hanya melulu di
dalam ruangan restoran, tapi juga dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya. Meskipun
lokasinya strategis, suasana ruangan dibuat senyaman mungkin, tapi jika
lingkungan sekitar sangat berisik misalnya, maka kenyamanan akan hilang. Atau
dekat dengan sumber yang memunculkan bau tidak sedap… Kenyamanan akhirnya menjadi sebuah faktor
yang sangat vital.
#
Kondisi persaingan usaha sejenis. Berikutnya, Anda pun harus
memperhatikan persaingan di kategori usaha sejenis. Memang ada beberapa
pengusaha sejenis yang sengaja berkumpul di suatu lokasi, dengan tujuan menarik
semakin banyak konsumen. Tapi untuk bisnis restoran, itu sangat riskan. Bila
terlalu banyak restoran padang di suatu lokasi, maka sebaiknya Anda memilih
lokasi lain bila hendak membuka restoran padang juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar