Selasa, 27 Maret 2012

Buka restoran-2

Yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai


Usaha restoran bukan sekedar bisnis makanan. Melainkan bisnis yang menggabungkan berbagai aktivitas, mulai dari memilih bahan, peralatan, kontrol kualitas, menu sampai keluhan pelanggan dan karyawan. Pebisnis restoran harus mampu memuaskan konsumen secara fisik dan mental. Secara fisik adalah makanan dan secara mental adalah kepuasan mereka, baik dari makanan maupun dari suasana dan pelayanan  restoran. Maka seorang pebisnis restoran dituntut menguasai kedua sisi itu secara bersamaan.

Pebisnis restoran adalah entrepreneur sekaligus entertainer
            Pengusaha restoran yang sukses adalah gabungan dari karakter seorang pengusaha handal dengan penghibur jempolan. Penghibur artinya  bisa penyanyi, aktor bahkan sampai pelawak dan pesulap. Selain menyuguhkan makanan yang lezat, pebisnis restoran juga dituntut untuk melayani dan menghibur konsumen. Sebenarnya, bisnis restoran memang sederhana, yang terdiri dari menjual makanan dengan pelayanan sejumlah orang. Namun cobalah untuk mengganggap restoran Anda sebagai sebuah teater. Dijamin akan lebih sukses.

Bila Anda menganggap restoran sebagai teater, maka menu bisa dianggap sebagai naskah, para pekerja sebagai aktor, konsumen sebagai pengunjung teater. Di sini dibutuhkan harmonisasi yang tinggi dari Anda sebagai sutradara atau pengelola, untuk mengatur semuanya dengan baik. Anda harus mampu membuat konsumen terus berkunjung berkali-kali dengan “pertunjukan” yang memuaskan. 

Anda bisa bertanya kepada konsumen, apakah mereka terpuaskan oleh sajian naskah dan aktor di restoran Anda. Anda juga bisa meminta mereka memberikan masukan, untuk perbaikan mutu makanan dan pelayan. Jika Anda tidak mau mendengarkan masukan dari pengunjung, maka jangan salahkan jika “pertunjukan” akan sepi pengunjung. Ingat, konsumen membutuhkan kepuasan secara fisik dan batin.

 Menu makanan
Menu makanan yang disajikan di restoran, menjadi unsur paling vital dalam bisnis restoran. Bahkan bisa dikatakan, menu menjadi kunci utama sebuah restoran, apakah dia akan sukses atau gagal. 
Menu juga akan menentukan semua hal terkait restoran Anda.
-          Menu makanan akan menunjukkan siapa target market paling potensial
-          Menu juga berpengaruh terhadap lokasi yang paling tepat.
-          Menu ikut menentukan dekorasi restoran.
-          Menu juga menuntut tenaga kerja yang tepat.
Bahkan sebelum Anda menentukan dengan siapa bekerja sama, menu menjadi salah satu faktornya.

Misalnya Anda memilih menu sate kerbau, maka restoran Anda akan memutuhkan exhause fan, ahli sate yang sulit ditemukan (kebanyakan sate ayam, kambing atau sate sosis), dan lokasi restoran pun harus berada di dekat pemukiman, karena penggemar kerbau biasa masyarakat kelas menengah bawah. Menu ini juga menuntut Anda lebih giat mengedukasi pasar, karena menunya sangat tidak umum.

Cara penyajian dan bahan baku
Sekarang ini, masyarakat makin dewasa dalam menyikapi berbagai hal, termasuk dalam memilih restoran kesukaannya. Misalnya ada dua restoran yang sama-sama menjual kebab. Tetapi konsumen lebih suka memilih kebab di mall, ketimbang kebab yang gerainya berdiri sendiri. Ternyata, kebab di mall, disajikan dengan cara yang unik, yang berbeda dibanding pesaingnya. 

Kadang kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin hanya gara-gara cara penyajian konsumen berpaling. Tapi itulah kenyataannya. Sekarang ini sedang trend, pengelola memperlihatkan semua proses memasak kepada konsumen. Istilahnya konsep “open kitchen”. Orang kota sangat gandrung dengan open kitchen, padahal dari jaman dulu para pedagang makanan tradisional sudah mempraktekkan dapur terbuka itu. Bahkan konsumen dihadiahi asap tebal dan aroma goreng cabai yang menyengat oleh tukang sate atau tukang soto.

Atau mungkin Anda pernah mendengar Soto Gebrak. Soto yang satu ini pada dasarnya sama saja dengan soto yang lain. Bahannya sama, aromanya beda-beda tipis dan rasanya, ya sekelas lah dengan soto enak yang lain. Tapi kenapa Soto Gebrak begitu terkenal? Ya sesuai namanya, pembuat Soto Gebrak selalu menggebrak meja ketika memproses sotonya. Dan semua itu bisa dilihat dengan jelas oleh konsumen. Akhirnya mereka menikmati “pertunjukkan langka” itu.

Demikian pula bahan baku. Sekarang ini masyarakat semakin hati-hati menggunakan bahan makanan tertentu. Di Amerika Serikat masalah bahan baku mungkin sudah lebih menjadi perhatian lagi. Mc D dan KFC pernah mendapatkan gugatan dari masyarakat, gara-gara menggunakan minyak goreng yang kurang baik.  Masyarakat semakin sadar akan pentingnya makanan sehat buat mereka. Nah, masalah inipun harus menjadi perhatian seorang calon pebisnis restoran.

Jenis restoran
Ada belasan jenis restoran yang bisa Anda pilih sebelum memulai usaha. Jenis-jenis restoran ini salah satunya mungkin akan cocok dengan impian Anda. Salah pilih jenis, bisa membuat mimpi Anda berantakan. Namun dalam buku ini kami sajikan beberapa jenis yang umum saja.

-          Gourmet (restoran ala ruang makan di rumah mewah)
Inilah restoran yang selama ini dianggap sebagai restoran terbaik dengan format seperti ruang makan di rumah mewah. Restoran semacam ini kebanyakan terdapat di hotel-hotel bercita rasa tinggi. Biasanya restoran semacam ini berbiaya operasional tinggi karena membutuhkan dekorasi yang berkelas dan butuh banyak pelayan terlatih. Akibatnya harga yang dipatok sangat tinggi, dan konsumennya rata-rata orang tertentu saja. Kadang-kadang juga dilengkapi dengan live music, sebagai sarana hiburannya. Tapi secara umum suasana yang ditawarkan sangat tenang.

-          Fast food (restoran layanan cepat)
Restoran semacam ini sangat populer di kota-kota besar. Pengelola nyaris tidak memberikan layanan lain kecuali kecepatan dalam menyajikan makanan. Restoran semacam ini membutuhkan pemilihan lokasi yang lebih baik dibanding restoran jenis lain. Sebagian besar restoran fast food juga menyediakan layanan delivery order/take out, layanan yang tidak dimiliki oleh restoran jenis gourmet. Jenis menunya lebih terbatas dibanding restoran jenis lainnya.

-          Bistro/grill (restoran keluarga/kasual)
Dari segi dekorasi, restoran ini perpaduan antara gourmet dengan fast food. Punya banyak menu dan menonjolkan sisi pelayanan, agar memuaskan pelanggan dan membuat mereka seakan-akan berada di rumah sendiri. Namun dari sisi dekorasi tidak sementereng gourmet. Menunya pun biasa-biasa saja dengan harga terjangkau segmen keluarga.

-          Buffet (swalaya/prasmanan bahkan masak sendiri)
Jenis restoran semacam ini tergolong langka. Di Indonesia hanya ada beberapa yang menggunakan konsep seperti ini seperti restoran asal Jepang dan Amerika. Di restoran ini, sentuhan pelayanan dari waiters relatif minim dibanding gourmet dan bistro, namun lebih banyak ketimbang fast food. Pelanggan dengan leluasa memilih dan bahkan memasak sendiri menu-menunya.

Masih ada jenis-jenis restoran lainnya seperti cafetaria, cofee shop, cafĂ©, dsb.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar