Restoran Berkonsep One Stop Service Semakin Menjadi Tren Saat Ini
Restoran
yang awalnya hanya menyuguhkan makanan, kini kian kreatif berkembang ke
arah yang lebih lengkap. Bukan hanya menyajikan makanan yang menggugah
selera pengunjung, tetapi juga dilengkapi dengan hiburan live music,
tempat makan yang dibuat lebih alami dan tradisional misalnya seperti
gubuk atau saung dengan tempat duduk lesehan, serta tempat permainan
bagi anak-anak, termasuk tempat pemancingan dan outbond. Konsep inilah
yang dikenal dengan nama one stop service. Bagaimanakah fenomena usaha
restoran berkonsep one stop service ini dapat berkembang?
Trend
masyarakat modern adalah mendewakan dan pemanfaatan waktu seefisien dan
semaksimal mungkin. Dari titik tolak inilah terlahir konsep baru di
usaha restoran yang mendorong para pengusaha restoran agar tak
ketinggalan jaman hanya melulu berbisnis dengan satu jenis usaha.
Tetapi, mereka mulai memadukan beberapa usaha dalam satu tempat dan
menjadikan rangkaian usaha. Rasanya hal ini telah menjadi tuntutan
kekinian masyarakat modern atau dikenal dengan konsep one stop service.
Apalagi masyarakat saat ini cenderung lebih suka mendapatkan pelayanan
yang terpadu di satu tempat sehingga bisa efektif waktu, efektif dana,
dan praktis. “Jadi kalau bisa makan sambil menikmati suasana yang asri,
kenapa harus mencari tempat lain yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
tersebut,” papar Bambang Bhakti, CEO OSI (Outbond Synergy Indonesia)
Leadership Center.
Bambang
menambahkan bahwa trend yang menyajikan usaha restoran dengan konsep
one stop service memang sangat berkembang di kota-kota besar sepertai
Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Biasanya usaha retoran tersebut
dipadukan dengan hiburan dan permainan edukasi anak. Konsep ini cukup
memikat konsumen dengan memberikan kepuasan dan hiburan sekaligus.
Ditambahkan Agus W Suhadi, Pengamat Marketing dari Prasetya Mulia bahwa
restoran berkonsep one stop service sebisa mungkin memberikan hal yang
berbeda dari tempat restoran lain. Apalagi jika pengusaha restoran dapat
memberikan pengalaman berbeda sejak masuk ke restoran hingga keluar restoran pelanggan membawa kesan lain dari restoran lainnya.
Salah
satu contoh restoran berkonsep one stop service adalah, Restoran Mang
Ajo di Karawang Barat yang menyajikan masakan Sunda yang dilengkapi
dengan pemancingan, outbond anak serta kebun binatang mini yang diisi
binatang seperti ular piton, kura-kura, orang utan dan biawak sehingga
pengunjung dapat menikmati suasana lain selain lingkungan yang sejuk nan
asri. Jadi setiap pengunjung tak hanya disuguhi olahan berbagai ikan
air tawar lezat, tapi juga bisa membawa pulang ikan yang berhasil
dipancing. Sementara sambil menunggu makanan datang, atau setelah usai
bersantap, anak-anak bisa bermain di taman, atau melakukan outbond.
Mulai Dari yang Terpopuler
Contoh
restoran one stop service lainnya adalah Restoran Desa Bumbu yang
terletak di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Bogor. Di sini lidah
pengunjung tak hanya dimanjakan dengan makanan enak, tetapi juga
pemandangan yang sangat indah, karena restoran terletak di tengah sawah
yang berbukit-bukit. Di Restoran Desa Bumbu ini juga dilengkapi dengan
outbond, dan juga paket petani cilik. Sayangnya meski sangat cocok
membawa anak-anak atau keluarga, namun harga makanan di sini sangat
mahal, sebagai contoh untuk harga juice segelas kecil harganya Rp 17
ribu. Di samping itu pengunjung juga musti membayar outbond dengan tarif
Rp 20 ribu perorang dan Rp 35 ribu peranak untuk paket wisata petani
kecil.
Dikatakan
Bambang Bhakti, jika akan memulai usaha one stop service ini ada
baiknya memulai dari satu jenis usaha yang lebih popular terlebih
dahulu. Jika salah satu usaha telah berjalan dan adanya permintaan pasar
dan prospek usaha yang cukup menjanjikan bolehlah mendirikan
usaha lain sebagai pendukung usaha yang ada. Namun Bambang menegaskan
jangan terlalu memaksakan jenis usaha yang akan dibuat dari usaha yang
telah ada. Misal, usaha pemancingan, rasanya tak tepat jika usaha
pendampingnya adalah yang tak berhubungan sama sekali dengan usaha awal.
Tepat rasanya Tabrani, pemilik Rumah Makan Mang Ajo mendirikan usaha
restoran guna memanjakan pemancing menikmati makanan,
apalagi hasil pemancingan langsung dapat dimasak di tempat baik dibakar
atau digoreng. Membuka usaha outbond untuk anak berikut hiburan binatang
yang tertata rapi di tiap pojokan taman memberikan pengalaman yang
berbeda. Tak hanya itu, pemancing dapat serta merta memboyong keluarga
sekalian berlibur.
Namun
menurut Agus W Suhadi, mendirikan restoran one stop service secara
langsung seperti yang dilakukan Didi Haryadi, ayah artis penyanyi
Andien, pemilik Pasar Ikan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan
dirasa cukup baik. Yang terpenting usaha tersebut memiliki konsep usaha
yang matang dan manajemen yang benar. Selain itu turut campurnya pemilik
dan kemampuan leader ship owner juga menentukan usaha tersebut dapat
berkembang atau tidak.
Pemilihan
lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa
dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang
berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis cukup menyedot
pengunjung untuk sekadar mampir dan mencicipi hidangan dan
konsep yang ditawarkan. Memang untuk mendapatkan lokasi yang strategis
memang mahal. Untuk mengakali tingginya harga jual biaya investasi
tempat usaha Bambang menyarankan agar pengusaha melakukan sewa terlebih
dahulu. Namun cari tempat yang nantinya dapat dibeli sehingga tak
selamanya sewa. Hal ini pun ternyata dilakukan oleh Didi Haryadi.
Persaingan Belum Ketat
Meskipun
belum banyak restoran yang dikemas one stop service, namun pengusaha
tersebut perlu terus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
Meskipun tempat usaha selalu dipadati pelanggan di akhir pekan, urusan
ketepatan dan kecepatan dalam hal pelayanan perlu terus dijaga dan
kontinuitasnya perlu dipertahankan. “Tidak perlu ramah yang penting
pelayanan yang diberikan yang terbaik terutama kecepatan penyajian
sehingga pelanggan tak perlu menunggu lama. Namun usaha seperti ini
bukan hanya berkembang di kota besar, pergeseran ke pinggir kota hingga
daerah pun menyuguhkan hal serupa. Tentu saja sasarannya masyarakat kota
yang ingin mencari suasana lain.
Dengan persaingan yang masih agak longgar ini, memberikan peluang meraih keuntungan
yang masih besar untuk pengusaha restoran one stop service ini. Dengan
memperhatikan biaya bahan baku tak lebih dari 35% tentunya setelah
dikurangi biaya operasional diharapkan keuntungan bersih yang dapat
diraih mencapai angka 20-30%, pungkas Agus.
Tips memulai Restoran One Stop Service
Bagi pengusaha yang meniti restoran one stop service ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
Konsep.
Penekanan
konsep usaha di awal terbilang penting dalam memulai usaha one stop
service. Seperti Restoran Mang Ajo yang mengusung konsep pemancingan dan
restorannya yang lahannya menyerupai seperti gentong. Dari luar
terlihat kecil, namun setelah masuk ke dalam didapati areal yang luas
dengan lorong, taman dan 5 kolam pemancingan.
Branding yang Kuat.
Penamaan
usaha atau brand yang diusung tak kalah pentingnya dalam usaha ini.
Nama restoran harus mudah diingat, sehingga cepat dikenal masyarakat.
Untuk membuat usaha mudah dikenal, strategi marketing yang harus
digunakan antara lain melalui promosi seperti reklame, sisipan pada
koran dan media kawasan atau menggunakan spanduk. Selain itu, buatlah
konsep yang unik dan disukai oleh pelanggan. Jangan lupa konsumen akan
menyebarkan informasi kepuasannya setelah mendatangi usaha kita.
Training SDM
Kendala
di usaha one stop service, tak jauh dari lemahnya karyawan yang
dimiliki. Kurang cepat dalam bekerja dan kurang kehati-hatian kerap
menjadi nilai minus bagi usaha bersangkutan. Bisa juga dilakukan
training sekadar untuk memberikan masukan cara pelayanan terbaik bagi
konsumen. Usaha ini bukan high tech sehingga dapat diadaptasi oleh
karyawan dengan mudah. Selain itu, mengatasi membludaknya pengunjung
saat weekend juga perlu diperhitungkan seperti menambah kapasitas kursi,
porsi yang disediakan hingga penambahan karyawan melalui outsourcing.
Atur Cash Flow
Mengatur
berapa pemasukan dan pengeluaran dengan rapi dapat mengurangi biaya
yang tak efisien. Pasalnya banyak pengusaha yang memulai usaha dengan
mengejar perputaran produk atau jasa, namun mereka lupa di bisnis manapun perputaran cash flow sangat penting.
Jangan Mengekor
Kebiasaan
masyarakat Indonesia menjiplak kesuksesan usaha lain sebaiknya tidak
diterapkan jika ingin usaha yang dibangun sukses. Untuk itu, memberikan
hal berbeda atau mengikuti keinginan konsumen terhadap pelayanan. Jangan
meniru usaha yang ada. Konon, usaha yang sukses itu kalau bukan yang
pertama, ya… yang berbeda.
Jangan Menjual Makanan Dengan Harga Mahal
Jangan
mentang-mentang Anda bisa menyediakan semua fasilitas, kemudian
“menembak” dengan harga makanan yang mahal. Ingat orang Indonesia, tetap
mempertimbangkan harga dibandingkan dengan suasana yang memadai.
Sumber: Peluang Usaha, www.arsipbisnis.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar